Perdalam Kejanggalan Lelang Lahan Hotel Ibis dan Mercure, DPRD Kaltim Panggil Yayasan Ta’hwa
SAMARINDA,KALPOSTONLINE | Lahan eks sekolah China di Jalan Mulawarman Samarinda saat ini berdiri Hotel Ibis dan Mercure, dengan status lahan terdiri dari sejumlah Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Diantaranya Sertifikat HGB Nomor 805 luas tanah 8.200 M2, HGB Nomor 851 dengan luas tanah 1.800 M2 dan HGB Nomor 806 dengan luas tanah 2.351 M2. Ketiga SHGB tersebut tepatnya berlokasi di Jalan Mulawarman Keluharan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota Provinsi Kalimantan Timur atas nama PT. Semoga Jaya Putra.
Baca Juga:
Debitur PT. Semoga Jaya Putra ternyata dalam proses pengembalian pinjaman (kredit) di Bankaltimtara mengalami persoalan serius, kemudian pihak Bankaltimtara melelang objek tanggungan senil
Terkait dengan soal lelang dan lahan eks sekolah China itu, Komisi l DPRD Kalimantan Timur pernah memanggil pihak Alumni Sekolah Ta’hwa yang tergabung dalam Yayasan Alumni Sekolah Ta’hwa dan pemenang lelang yaitu PT Bumi Mulia Sentosa Abadi. Kini komisi I kembali memanggil Yayasan Alumni Sekolah Ta’hwa guna mendalami soal lelang dan lahan hotel tersebut.
“Saya sudah terima surat ketua DPRD Kaltim yang mengundang yayasan kembali untuk membicarakan soal lahan eks sekolah China dan lelang hotel Ibis dan Mercure, kami tentu akan berikan penjelasan sesuai yang kami ketahui dan fakta yang ada,” ujar Sindoro ketua Yayasan Alumni Sekolah Ta’hwa pada Kalpostonline Kamis (8/7/2020).
Ketika disinggung persiapan yang dilakukan pihak yayasan untuk membuka terang benderang soal lahan eks sekolah China tersebut, Sindoro yang juga aktivis penggiat anti korupsi ini menjelaskan bahwa pihaknya mengumpulkan data dan dokumen yang ada.
“Yayasan bicara apa yang tertuang dalam dokumen yang dimiliki yayasan . Harapan kami DPRD Kaltim bisa menyelasaikan masalah ini secara arif,” jelas Sindoro mengakhiri. (AZ)