Warga Sambutan Disebut Belum Merdeka
SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Anggota DPRD Kota Samarinda Suparno menggelar reses di Perum Sambutan Asri Jalan Pelita IV Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur. Dalam sesi dialog dengan ratusan konstituennya tersebut, warga selalu mengeluhkan pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Kencana kota Samarinda. Pasalnya, warga setempat khususnya di Kecamatan Sambutan dalam sepekan hanya satu sampai dua kali mendapatkan bagian air bersih, itupun di malam hari.
Dalam keluhan warga yang disampaikan kepada legislator dari Fraksi PAN itu terungkap keanehan. Warga mengaku saat pelayanan air bersih ke rumah mereka macet kemudian warga melakukan unjuk rasa ke PDAM, air kembali mengalir. Bahkan saat bulan Ramdhan, air bersih sempat mengalir normal.
Menanggapi keluhan konstituennya, Suparno menyebut warganya itu belum merdeka.
“Saya kalau dapat laporan mati air, PDAM langsung saya telpon dan mengalir lagi, mati lagi telpon nyala lagi, memang begitu. Warga sini belum merdeka, ya belum merdeka dari air. Tapi seperti itu seminggu ngalir nanti mati lagi. Alasannya intake Sungai Kapih,” kata Suparno yang menggelar reses di RT 34 itu, Rabu malam (4/3/2020).
Menurut Suparno, PDAM belum mampu dengan segera menyelesaikan persoalan intake Sungai Kapih yang kian berlarut-larut.
“Katanya (PDAM) harus ke kejaksaan dulu lah,” sambungnya.
Selain air besih, warga juga berharap agar di wilayah permukiman mereka ditambah bak sampah yang saat ini hanya terdapat satu buah bak sampah yang ditempatkan di luar permukiman.
“Ini mumpung ada pak lurah, silakan didata berapa titik perlu bak sampah dan berapa anggarannya nanti kita siapkan,” sebut Wakil Ketua Komisi I DPRD itu. (OY)