Pelapor Diperiksa Penyidik, Ketua ALFI Samarinda Belum Terima Panggilan
SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Ketua Jaringan Aktivis Akar Rumput (JANGKAR) Kalimantan Timur, Rony diperiksa penyidik Polresta Samarinda Senin (9/11/2020). Pemeriksaan terkait dengan laporan Jangkar, soal legalitas Ketua DPC Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) Samarinda ke Polresta. Ketua ALFI itu diduga tidak memiliki legalistas jabatan pada tahun 2012. Namun yang bersangkutan sudah menggunakan jabatan itu untuk membuat kesepakatan dengan sejumlah pihak.
“Oknum berinisial MG ditetapkan DPW ALFI Kaltim tahun 2013 sebagai ketua DPC ALFI Samarinda, tapi oknum ini tahun 2012 sudah membuat kesepakatan dengan pihak lain mengatasnamakan ketua DPC ALFI, itu sudah layak di duga pelanggaran hukum,” ujar Rony pada media ini kemarin.
Menurut Rony, bila mengacu pada Anggaran Dasar ALFI , maka DPC ALFI bisa dianggap sah jika sudah mendapat mandat dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
“Sebab itu, Jangkar sangat yakin pengakuan MG sebagai Ketua DPC ALFI Samarinda ditahun 2012 tidak sah karena tidak sesuai Anggaran Dasar. Artinya saat membuat kesepakatan penentuan tarif saat itu cacat hukum, karena MG posisinya patut diduga belum mendapat mandat dari DPW. Jangkar sudah serahkan bukti-bukti itu pada penyidik,” ujar rony.
Ketua DPC ALFI Samarinda,Muhammad Gobel, saat dikonfirmasi Kalpostonline mengaku belum menerima panggilan dari penyidik Polresta Samarinda.
“Kami belum menerima berita apa-apa atau panggilan dari kepolisian atas laporan tersebut. Jadi maaf belum bisa memberikan tanggapan apa-apa,” katanya, Senin malam (9/11/2020).
Namun demikian, Gobel membantah adanya penetapan tarif pada tahun 2012 sebagaimana dilaporkan Jangkar. Bahkan dirinya mengaku belum menjabat sebagai Ketua ALFI.
“2012 belum saya, (masa) peralihan.Tidak ada penetapan tarif 2012,” sebutnya. (TIM)