Pansus: Jangan Lagi di Tahun 2023 Ada Orang Mati di Lubang Tambang

SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Panitia Khusus (Pansus) Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim sudah menemukan sejumlah persoalan pertambangan di daerah ini. Misalnya saja kasus 21 IUP palsu yang kini sedang berproses hukum di Polda Kaltim. Pansus juga sudah mendeteksi perusahaan yang bermasalah terkait dengan dana jamrek (jaminan reklamasi) dan pasca tambang. Di sisi lain pansus berharap pemilik IUP taat aturan, karena sudah puluhan orang tewas di lubang bekas galian penambangan batubara.

“Ini yang perlu kita waspadai. Jangan sampai dalam kegiatan tersebut merusak lingkungan yang berlebihan menimbulkan resiko kematian maupun orang meninggal dunia dalam lubang tambang. Kita di tahun sebelumnya sudah bersedih bahwa lebih 40 orang meninggal dunia dalam lubang tambang, jangan sampai tahun 2023 sampai seterusnya ada lagi korban berikutnya. Maka mulai sekarang kita bergerak mengawasi afektivitas pekerjaan seluruh perusahaan sehingga tidak melaksanakan kegiatan yang bertentangan dengan norma pertambangan,” kata M Udin Wakil Ketua Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim pada media ini usai rapat paripurna HUT Pemprov Kaltim ke-66, Kamis (5/1/2023).

Politisi muda Partai Golkar ini menegaskan, bahwa Pansus DPRD Kaltim terus bekerja untuk mengungkap karut marut pertambangan di daerah ini.

“Tim pansus terus bekerja, terutama mendalami terkait aliran dana PPM dan CSR, jaminan reklamasi. Di mana kami sudah temukan banyak sekali penyimpangan, permasalahan berkaitan dengan reklamasi baik pasca tambang maupun proses pertambangan,” katanya lagi

Anggota Komisi I yang membidangi hukum dan pemerintahan ini berharap dana CSR dan PPM bermanfaat buat masyarakat sekitar pertambangan.

“Pemerataan PPM serta CSR seluruh Kaltim merata baik di ring 1, 2 maupun 3 di daerah proses maupun saat kegiatan pertambangan.Kita berharap dari aktivitas pertambangan mendapatkan manfaat segi ekonomi, peningkatan sosial masyarakat,” pungkasnya. (AZ)

Admin