PKB Punya Jago, PPP Bangun Komunikasi Politik, Golkar Belum Mau Bicara

SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Pada tahun 2023 setidaknya ada 18 gubernur yang berakhir masa jabatanya, seperti masa jabatan gubernur Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, Maluku Utara dan Kalimantan Timur.
Pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi sebagi gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur akan berakhir masa jabatanya pada 1 Oktober 2023. Kendati pilkada masih akan digelar pada 2024 secara serentak, tapi terkait dengan figur maupun calon untuk kepala daerah di Kalimantan Timur, sejumlah parpol di daerah ini baik secara terbuka atau belum, tentu tengah membidik siapa calon yang bakal mereka usung. Seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Timur yang secara terang – terangan akan memasang kadernya sendiri untuk menjadi jago dalam pemilihan gubernur medatang.
“PKB punya calon sendiri yaitu Fahmi Fadli dan Basri Rase yang akan kita siapkan untuk bertarung pada pilkada 2024 yang akan datang,” jelas Syafruddin ketua DPW PKB pada Kalpostonline, Minggu (8/5/22) melalui ponselnya.
Secara terpisah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kalimantan Timur mengutarakan, bahwa pihaknya sudah mulai ancang – ancang melakukan dan membangun komunikasi politik dengan partai lain. PPP juga menginventarisasi figur untuk dijagokan dalam pemilihan gubernur.
“Iya benar memang 2023 berakhir masa jabatan Gubernur Kaltim, akan tetapi pilkada di September 2024. Meskipun demikian tentu semua partai politik sudah mulai ancang-ancang melakukan dan membangun komunikasi politik tak terkecuali PPP. Kami tentu juga sudah mulai melakukan analisa, inventarisasi sosok termasuk kader sendiri untuk coba diusulkan dan diperjuangkan termasuk pula kemana arah koalisi partai dalam pilkada ke depan,” jelas Rusman Yakub politikus senior PPP Kaltim melalui ponselnya, Minggu (8/5/22).
Anggota DPRD Kalimantan Timur ini meyakini jika partai politik lebih serius mempersiapkan pada pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres), sebelum pesta pemilihan gubernur Kalimantan Timur.
“Meskipun masih baru pada batas komunikasi politik karena partai politik pasti lebih konsen kepada persiapan pileg dan pilpres,” pungkas mantan Ketua PPP Kaltim ini.
Sementara Partai Golkar Kalimantan Timur selaku pemenang pemilu lalu di daerah ini nampaknya belum mau berbicara soal jago yang akan diusung dalam pemilihan gubernur.
“Sebentar saya komunikasikan dulu,” kata Sekretaris DPD Golkar Kaltim Muhammad Husni Fahruddin yang akrab disapa Ayub ketika dikonfirmasi Kalpostonline melalui ponselnya, Minggu (8/5/22). (AZ)