Mantan Humas PT BBE Rahman Virlyanto Klarifikasi

SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim berencana melihat lokasi bekas lubang tambang milik PT Bukit Baiduri Energi (BBE). Lubang tambang tersebut tempat warga yang bernama Sukarmin tewas tenggelam pada Selasa (7/2/2023) lalu. Rencana Pansus DPRD Kaltim itu kemudian oleh Kalpostonline dikonfirmasikan kepada Rahman Virlyanto yang sebelumnya menjabat sebagai humas PT BBE. Namun tidak ada tanggapan. Usai berita itu diunggah, Rahman Virlyanto mengkonfirmasi media ini melalui sambungan telepon dan menjelaskan, bahwa dirinya tidak lagi sebagai humas di PT. BBE. Rahman meminta agar namanya tidak ditulis dan dihapus dari pemberitaan ini.
“Saya gak tanggapi, karena saya merasa bukan orang BBE mas,” jelas Rahman Virlyanto melalui pesan percakapan, Jumat (9/2/23).
Pimpinan Panitia Khusus (Pansus) Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim menyesalkan terulangnya kembali warga meninggal di lubang tambang batubara milik PT.BBE. Pansus sendiri menyatakan bahwa, sudah pernah mengingatkan kepada semua perusahaan pertambangan agar kasus tewasnya warga di kolam tambang batubara tidak terjadi lagi.
“Saya ingat betul pada saat HUT Kaltim di tahun 2023 membuat pernyataan untuk mengingatkan agar tidak ada lagi warga tewas di kolam tambang, sekarang terjadi lagi. Silakan polisi mengusutnya, namun pansus akan mendalami dari aspek yang berbeda,” tegas M Udin Wakil Ketua Pansus pada media ini.
Pansus menurutnya, tidak hanya bicara kepada media, namun pansus akan melakukan pengecekan secara langsung guna melihat dari dekat. Langkah itu perlu dilakukan agar kasus ini menjadi terang benderang untuk mengetahui, apakah ada prosedur yang yang tidak dilaksanakan pada saat penambangan atau pasca penambangan.
“Pansus belum tahu, apakah voidnya masih aktif atau tidak. Karena itu pansus akan melakukan pengecekan di lapangan. Setelah melihat dari dekat, kemudian mengkaji, menganalisa dan selanjutnya akan mengambil sikap,” katanya lagi.
Ketika disinggung kemungkinan Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim memanggil pihak manajemen PT.BBE dan pihak kontraktor, politisi muda Partai Golkar ini belum mau berbicara banyak dengan alasan belum melakukan kros cek ke lapangan.
“Tunggu saja, kita cek dulu ke lapanganya,” pungkasnya.
Pihak PT. BBE menjelaskan bahwa, peristiwa itu langsung mendapat respons dari pihak perusahaan yang secara proaktif bekerja sama dengan tim evakuasi, yakni, ERT (tim tanggap darurat BBE), BPBD Kukar, Basarnas, Polsek dan Polres setempat.
“Kami juga menyediakan sarana dan prasarana pendukung pencarian dan evakuasi,” tulis Senior Manager Government Relation & Licensing PT. BBE M. Taufik Tri Cahyanto dalam keterangan rilisnya kepada sejumlah media.
Setelah melakukan pencarian di area lokasi kejadian, akhirnya korban berhasil ditemukan pada Selasa (7/2/2023) sekira pukul 14.20, dan telah dilakukan evakuasi oleh tim gabungan untuk di proses lebih lanjut. PT. BBE mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pencarian sampai tuntas, dan menyampaikan bela sungkawa terhadap korban dan keluarga.
“Semoga kejadian semacam ini tidak terjadi lagi di waktu yang akan datang dan mengimbau agar setiap orang yang masuk ke area terbatas termasuk wilayah pertambangan aktif untuk melapor, memberitahu dan meminta izin demi keselamatan bersama,” tuturnya. (AZ)