Berulang Terjadi Tabrak Jembatan, KSOP Sebut Pelindo Tidak Mampu

SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Sudah berulang kali Jembatan Mahakam Samarinda tertabrak kapal, bahkan para pemilik kapal pun hingga harin belum terlihat menyelesaikan ganti rugi, publik pun dibuat geram dengan kondisi itu. Penyebab berulang tertabraknya jembatan itu akhirnya di bongkar pimpinan KSOP kelas II Samarinda di depan wakil rakyat yang duduk di DPRD Kaltim.
“Kemarin saya begitu masuk ke sini Saya pelajari, saya sekarang itu sedikit jualan alur Pak, kenapa saya jualan alur karena memang Pelindo tidak mampu untuk menyelenggarakan itu. Saya persilakan ada BUP baru untuk masuk di Samarinda, kami persilakan untuk melaksanakan kegiatan pandu tunda,” jelas Letkol Marinir Triyono pada RDP dengan pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim dengan instansi terkait, Selasa (22/3/23) di gedung E DPRD Kaltim.
Menurut Dia, terjadinya tabrakan jembatan oleh kapal atau ponton disebabkan banyaknya pengangkutan batubara di alur Sungai Mahakam sehingga pelaku pandu tunda dalam hal ini PT.Pelindo mengalami over kegiatan, yang pada akhirnya terjadi kecelakaan tabrak jembatan.
“Karena banyaknya kegiatan yang di Samarinda ini tidak tercover, kegiatan itu akhirnya terjadilah kecelakaan-kecelakaan seperti itu. BUP itu bisa kita Hadirkan mau satu, dua ,tiga mau empat. Monggo silahkan, nanti kami akan pelajari biar semua kapal-kapal yang berlalu lalang di perairan seluruhnya di pandu juga, jadi untuk meminimal kejadian-kejadian seperti itu,” jelasnya lagi.
Kepala KSOP yang baru saja menjabat sekira 3 bulan ini menerangkan bahwa saat ini sudah ada beberapa badan usaha pelabuhan yang menemui dirinya berkaitan dengan jualan alur untuk pandu tunda. Semua proses untuk bisa diterima untuk menjadi pandu tunda tidak hanya di daerah, namun ada pula proses yang harus dilalui di pusat.
“Kemarin ada 6 badan usaha pelabuhan yang menghadap ke saya, sekarang saya kembalikan ke dia untuk melaksanakan kegiatan kerjasama kepada terminal terminal terkait. Apabila ini sudah dikerjakan nanti dipresentasikan ke saya, ya nanti diproses di pusat. Kalau selesai di pusat nanti dikerjakan sendiri, jadi kapal-kapal Tongkang yang ada itu semuanya di atas 500 Fit semua di pandu. Tabrakan Itu bisa kita minimalkan lalu otomatis bisa mendatangkan PAD atau pun PNBP yang ada,” kata Dia. (AZ)