February 7, 2025

kalpostonline.com

Edukatif & Berintegritas

Daerah Penyangga Harus Diperhatikan

Akmal Malik

BALIKPAPAN, KALPOSTONLINE | Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik membuka Seminar Nasional “Strategi dan Kebijakan Penyelenggaraan Pembangunan IKN terkait Peran Serta Pelaku Usaha Konstruksi di Provinsi Kalimantan Timur”. Seminar digelar di Ballroom Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kamis (26/10/23) sebagaimana dilansir Kaltimprov.goid.

Pj Gubernur Akmal mengatakan seminar ini menjadi salah satu upaya untuk memahami dan mempersiapkan suatu perubahan besar di Provinsi Kaltim ke depan, seiring dengan berpindahnya ibu kota negara ke Kaltim.

Akmal Malik bersyukur dengan adanya forum bersama asosiasi profesi dan pelaku usaha jasa konstruksi hingga mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Balikpapan untuk bisa memberikan dan menghasilkan pemikiran-pemikiran untuk Kaltim dan IKN di seminar nasional ini.

“Kaltim sudah banyak memberikan kontribusi kepada IKN, yang utama tentunya adalah wilayah. Kaltim sangat mendukung program ini karena ini menjadi berkah bagi Kaltim, yang tentunya akan menjadi trigger pembangunan di Indonesia khususnya wilayah timur. Karena selama ini pembangunan Indonesia masih Jawa sentris. Dan IKN adalah awal dari masa depan Indonesia, karena seperti kata Presiden Jokowi bahwa masa depan Indonesia ada di kawasan timur,” ucap Akmal Malik.

Ibu Kota Nusantara (IKN), lanjut Akmal, menjadi upaya pemerintah dalam pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama di wilayah timur yang selama ini masih jauh tertinggal dari wilayah barat dan tengah Indonesia.

Akmal Malik secara khusus meminta kepada pelaku usaha jasa konstruksi agar lebih berperan aktif tidak hanya dalam pembangunan kawasan IKN yang luasnya sekitar 256 ribu hektare, tetapi juga buffer zone atau daerah penyangga, yaitu kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Timur yang luasnya 12,7 juta hektare.

“Dukungan yang diberikan Kaltim juga harus profesional. Di sinilah peran pelaku usaha jasa konstruksi agar jangan terjadi disparitas yang tinggi antara tetangga sebelah (IKN dan daerah mitra). Belajar dari Jakarta dan wilayah sekitarnya. Artinya kita tetap dorong pembangunan IKN sebagai komitmen nasional, tetapi kita juga ingin perhatian diberikan kepada daerah-daerah buffer ini, terutama untuk konektivitas dan konstruksi untuk pelayanan publik, yang harus seimbang dengan konstruksi di IKN. Agar tidak terjadi persoalan sosial di masyarakat sekitar kawasan IKN,” pesannya. (QR/ADV/DPMPD Kaltim)

Admin

Silakan Dibagikan

Tinggalkan Balasan

%d bloggers like this: