kalpostonline.com

Edukatif & Berintegritas

Masih sisa 5 Desa tertinggal di Kaltim

Hebat! Angka Desa Tertinggal di Kaltim Tinggal 17 dari 518 | Nusantara+
Ilustrasi desa tertinggal kaltim

SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Status Desa tertinggal berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) di Provinsi Kalimantan Timur masih tersisa lima desa, hal ini mengalami penurunan 12 desa ketimbang tahun sebelumnya masih 17 desa.

“Penurunan jumlah desa tertinggal ini karena adanya penanganan dari berbagai indikator.seperti sosial, ekonomi, maupun lingkungan,” jelas Tenaga Ahli (TA) Pendataan IDM Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Provinsi Kaltim Meydi Perangin Angin di Samarinda belum lama ini.

Sisa lima desa atau kampung dengan status tertinggal adalah Kampung Mapulu di Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, kemudian empat kampung di Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat yakni Kampung Gerungung, Tanjung Soke, Deraya, dan Kampung Lemper.

Ia mengatakan keberhasilan menurunkan jumlah desa tertinggal berkat kerja sama berbagai mulai dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kaltim, dinas terkait di tingkat Kaltim hingga kabupaten, kecamatan, para pendamping desa, hingga pemerintah desa bernama masyarakat.

Dari tiga indikator sebagai tolok ukur penilaian IDM yang meliputi Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL), indikator yang mendapat penanganan intensif tahun lalu hingga pertengahan tahun ini IKL.

Hal ini dilakukan karena rata-rata 17 desa yang sebelumnya mengantongi status tertinggal, kendala yang paling banyak adalah terkait kerawanan maupun potensi bencana, baik bencana alam maupun non-alam yang masuk di indikator IKL.

Menurut Meydi, semua pihak tahun lalu sepakat melakukan mitigasi pada desa-desa yang rawan terkena bencana seperti bencana banjir akibat pasang surut, banjir akibat hujan, tanah longsor, dan bencana lainnya, termasuk bencana non-alam.

“Bencana memang sulit dihindari dan ada yang tidak bisa dihindari, tapi kita bisa melakukan mitigasi untuk meminimalisir dampaknya, seperti dengan membuat papan peringatan, tanda dan arah titik kumpul penyelamatan, melakukan simulasi kebencanaan dan lainnya,” jelas Meydi.

Semua pihak telah melakukan koordinasi untuk mengatasi masalah 5 desa tertinggal tersebut. misalnya infrastruktur jalan, sarana prasarana pendidikan dan kesehatan.
(QR/ADV.Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa).

Admin

Silakan Dibagikan

Tinggalkan Balasan

%d bloggers like this: