February 8, 2025

kalpostonline.com

Edukatif & Berintegritas

Pensiun Guru Besar-besaran 2023-2025 bakal Kaltim Hadapi

Salehuddin

SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Pemerintah daerah di provinsi Kalimantan Timur bakal menghadapi masa pensiun guru secara besar-besaran dalam kurun waktu 2023-2025. Gelombang pensiun  guru dan tenaga pendidik di Kaltim itu menjadi bagian dari penetapan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan  Teknologi (Kemedikbud-Ristek) Republik Indonesia (RI) tentang pensiun guru atau tenaga pendidik di Indonesia secara besar-besaran pada tahun 2023-2025.

“Jadi pada tahun 2023-2025 itu, akan terjadi pensiun secara besar-besaran untuk posisi guru dan tenaga pendidik,” ujar Salehuddin anggota Komisi IV DPRD Kaltim  pada wartawan belum lama ini.

Salehuddin berpendapat bahwa, guru dan tenaga pendidik di Provinsi Kaltim akan mengalami masa pensiun sekitar 30 hingga 40 persen dari total guru yang ada saat ini.

Dampaknya, Salehuddin memperkirakan akan banyak sekolah di Provinsi Kaltim menghadapi persoalan kekurangan guru dalam beberapa tahun ke depan.

“Untuk Kaltim, saya nilai hampir 30-40 persen guru dan tenaga pendidik yang akan pensiun. Kalau ini terus berlanjut, banyak sekolah yang akan kekurangan guru,” ujar Salehuddin.


Di sisi lain, saat ini Kaltim juga belum terbebas dari persoalan kekurangan guru. Dengan adanya guru pensiun beberapa tahun ke depan, Salehuddin khawatir akan menimbulkan masalah baru jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim tidak segera mengatasinya dengan serius.

Jika sampai terjadi masalah kekurangan guru berkepanjangan, Salehuddin memproyeksi munculnya dampak turunan terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) di Bumi Etam.

“Kekurangan guru ini akan berdampak pada SDM kita. Bagaimana kita bisa menunjang Ibu Kota Negara (IKN) jika sumber daya guru dan tenaga pendidik menjadi salah satu persoalan atau permasalahan yang sangat serius.Leading sektornya ini kan Disdikbud Kaltim. Nah, kita ingin mereka bisa melakukan proses pemetaan atau penyebaran guru dan tenaga pendidik secara merata di Kaltim,” jelasnya lagi.

Untuk memastikan kondisi nyata sebaran guru di daerah ini, Salehuddin berpendpat bahwa diperlukan  proses pemetaan guru di Kaltimdemi menun jang proses belajar mengajar agar lebih efisien dan efektif. 

“Ini kan tinggal good will (niat baik) saja, kita minta Disdikbud Kaltim melakukan pemetaan dan penyebarluasan posisi guru di beberapa sekolah. Bisa dikatakan, itu semacam mapping kebutuhan guru,” pungkasnya . (QR/ADV/Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim).

Admin

Silakan Dibagikan

Tinggalkan Balasan

%d bloggers like this: