Pro Bebaya Kelurahan Loa Bakung Senilai Rp8,3 Miliar
SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Salah satu program unggulan Andi Harun Wali Kota Samarida adalah Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro Bebaya). Kegiatan ini menjadi pertama di Kalimantan Timur (Kaltim). Program ini diarahkan kepada kebutuhan pemberdayaan dan pembangunan warga di lingkungan RT di seluruh wilayah Samarinda. Di mana setiap RT mendapat kucuran dana dari APBD senilai Rp100 juta per tahun.
Misalnya Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang di tahun 2022 mendapat bantuan untuk Pro Bebaya senilai Rp8,3 miliar. Dana itu digunakan untuk insfrastruktur dan pemberdayaan.
“Dana Pro Bebaya semua kelurahan sama dapat dana Rp100 juta per RT. Di mana insfrastruktur itu 70 – 60 dan pemberdayaan Rp40 juta semuanya sudah keluar. Seluruh 59 kelurahan dapat pencairan dana yang sama, Rp100 juta per RT di tahun 2022 APBD murni kemarin Rp75 juta di APBD Perubahan Rp25 juta. Kalau untuk total semua, karena kami 83 RT Rp8,3 miliar, alhamdulillah realiasasinya sudah 94 persen,” jelas Laily Hidayati pada Kalpost diruang kerjanya ,Senin (5/12/22).
Secara jujur diakuinya, ada kendala yang dihadapi pihaknya. Namun perlahan kendala itu dapat dihadapi karena pekerjaan yang dilakukan secara tim.
“Kendala yang di hadapi dilapangan karena kerja kita tim, alhamdulilah sich semua terealisasi, warga juga merasakan Pro Bebaya langsung mengalir ke masyarakat. E-monev itu realisasi yang harus diisi langsung online ke Bappeda ke BPKAD. Khusus di Loa Bakung, 83 RT ini sedikit banget yang bisa masuk ke e-monev. Jadi kami ini membantu, e-monev ini per item misalnya sound system, oksigen satu satulah itemnya di tulis. SDM kami di Loa Bakung, saya gak banyak punya anak buah. Pelan-pelan. Mudahan sebelum tanggal yang ditentukan wali kota, kami selesai” jelasnya lagi.
Kucuran dana puluhan miliar dari APBD untuk Pro Bebaya rawan terjadinya penyalahgunaan yang berujung pada perbuatan melawan hukum hingga merugikan keuangan negara. Karena itu pengawasan ketat dalam penggunaan anggaran Pro Bebaya itu sangat dibutuhkan. Di Kelurahan Loa Bakung sendiri pengawasan penggunaan uang APBD itu dilakukan dengan berbagai bentuk.
“Alhamdulillah, pengawasan itu ada tim dari Kelurahan Loa Bakung dan juga dari Tim Kecamatan. Setiap kegiatan kami di kelurahan punya 83 pokmas, setiap kegiatan selalu langsung masukan di dalam group, kami langsung ke lapangan. Setiap kegiatan yang dilaksanakan dokumentasi harus selalu ada,” pungkasnya. (AZ)