Anggota Komisi II Nilai Ekonomi Hanya Terdampak Sementara
SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Corona-19 tidak hanya berdampak bagi kesehatan karena berakibat pada kematian saja, lebih dari itu geliat perekonomian khususnya pada lini akar rumput hampir lumpuh total karena kebijakan untuk berdiam diri dirumah selama beberapa waktu kedepan.
Para pedagang dinilai paling merasakan dampak dari “lockdown” dimaksud. Kendati demikian, kebijakan tersebut dinilai langkah tepat yang wajib untuk diikuti semua orang tanpa kecuali guna menekan angka penyebaran virus mematikan itu.
Anggota DPRD Kaltim Sutomo Jabir mengakui tingginya keluhan masyarakat yang disampaikan pada dirinya belakangan ini, namun pihaknya tetap menghimbau agar tetap mematuhi apa yang telah ditetapkan pemerintah.
“Langkah berdiam diri dirumah dan tidak keluar kecuali untuk sesuatu yang urgent merupakan kebijakan efektif dan perlu untuk dipatuhi bersama. Ini hanya sementara dan kita dukung pemerintah dengan segala perangkatnya khususnya rumah sakit agar bisa memberikan yang terbaik,” jelasnya.
Pihaknya mengakui, dengan mengurangi kegiatan di luar rumah tentu memberikan efek besar terhadap perekonomian. Para pedagang, warung, tukang ojek dan lainnya merasakan betul dampaknya.
Tidak hanya itu, bidang pariwisata secara otomatis terkena dampaknya sebab perhotelan, jasa transportasi hingga ekspedisi juga mulai lesu. Oleh sebab itu mereka diminta bersabar dan tetap tenang dalam menghadapi situasi seperti sekarang.
“Kita percayakan kepada pemerintah dalam melaksanakan tugasnya. DPRD Kaltim sendiri melalui komisi pembidangan telah menjadwalkan pemantauan disejumlah rumah sakit di seluruh kabupaten/kota untuk melihat kesiapan dalam menghadapi pasien corona,” imbuhnya.
Dari segi anggaran, pemerintah provinsi dan daerah telah masing-masing menganggarkan dalam rangka penanganan dan program meminimalisir penyebaran virus yang hingga saat ini telah menelan korban puluhan jiwa se Indonesia.
“Nanti dilihat hasil pemantauan dan koordinasi komisi pembidangan dengan instansi terkait termasuk RSUD. Sebentar lagi pembahasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kaltim tentu anggaran untuk penanganan covid-19 akan diperjuangkan,” ujarnya. (ADV)