Perusda Sakit Tak Perlu Tambah Anggaran
SAMARINDA, KALPOSTONLINE| Mantan Direktur Utama Perusda Kaltim, PT Agro Kaltim Utama (PT AKU), Ir. Yanuar sudah di vonis terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi. Kemudian kini Hazairin mantan direktur perusda PT. MMPKT juga sedang terjerat kasus korupsi Rp25 miliar. Ada lagi perusda milik pemprov yang dalam kondisi sakit misalnya Perusda Ketenagalistrikan.
Wakil ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun berharap perusda milik pemprov Kaltim yang lagi sakit itu sebaiknya dievaluasi secara menyeluruh, karena tujuan perusda dibentuk adalah untuk menjadi Pemasukan untuk PAD. Bagi perusda sakit kanker perlu dilakukan tindakan medis tegas demi menyelamatkan duit negara.
“Perusda yang tidak produktif sudahlah dari pada jadi kanker,merembet, menggeroti imunitas ketahanan keuangan kita. Sebaiknya kita amputasi daripada menjadi kanker di dalam batang tumbuh APBD kita,” kata Samsun pada media ini di E DPRD Kaltim.
Menurut Dia, ada alternatif yang bisa dipakai untuk mencoba menyelamat perusda yang sakit, misalnya saja di Merger dengan perusda yang lain, tidak hanya 2 perusda yang lagi sakit, tetapi ada beberapa perusda. Masalah seriusnya ketika perusda masuk dalam persaingan bisnis murni. Konsep perusda memang untuk menambah PAD, tapi hasilnya yang terpenting adanya penugasan dari pemerintah daerah, ketika swasta tidak mampu masuk di dalamnya.
“misalnya harga sawit turun, mestinya perusda yang menstabilkan. Ketika perusda kita masuk dalam bisnis murni dan disitu sudah banyak pemainya dan kita ikut disitu untuk mendapatkan penghasilan di daerah yang cukup besar tidak akan bisa, karena sudah ada pemainya. Perusda kita tidak cukup kuat untuk bersaing secara managerial maupun skill, apalagi permodalan,” jelas politisi senior PDIP pada media ini.
Aneh juga sudah kita fasilitasi pakai bendera perusda kemudian sudah kita suport dana yang cukup lalu punya legalitas negara karena di jamin daerah di banding dengan perusahaan suntoloyo misalnya.”nyata tidak bisa berkembang, untuk perusda yang tidak produktif ngapain kita tambah anggaran, kan sudah ada rekomendasi, dari pada jadi kanker,” pungkasnya.(AZ)