February 11, 2025

kalpostonline.com

Edukatif & Berintegritas

Pansus Terima Pengaduan Jangkar Kaltim, Soal warga Tewas di Kolam PT. BBE

Roni Ketua Jangkar Kaltim saat menyerahkan surat pada Muhammad Udin Wakil Ketua Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim.

SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Ada beberapa orang korban meninggal di bekas lubang tambang PT.BBE, bahkan yang terbaru Sukarmin (42) Selasa (7/2/2023). Sejumlah kalangan pun menyorot tajam pada perusahaan itu. Bahkan Aktivis yang tergabung dalam Jaringan Aktivis Akar Rumput (Jangkar) Kalimantan Timur meminta pansus Investigasi pertambangan DPRD Kaltim untuk memanggil perusahaan itu ke DPRD Kaltim.

“Di duga yang korban kemarin dilubang tambang PT.BBE.Pansus yang tegas panggil, karena yang korban sudah 4,” kata Roni Ketua Jangkar Kaltim sambil menyerahkan surat pada Muhammad Udin Wakil Ketua Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim.

Wakil ketua pansus merespon positif langkah yang dilakukan Jangkar mengadukan kasus itu ke wakil rakyat di DPRD Kaltim, Dia pun berjanji menindaklanjuti surat tersebut.

“Saya terima surat pengaduan ke Pansus, realitanya ada orang meninggal dilubang tambang. Entah aktif atau tidak lubang itu, nanti kita selidiki apalagi telah terjadi 4 korban dilubang perusahaan yang sama. Ini jadi bahan evaluasi, ada pengaduan begini akan kami tindaklanjuti dan surat ini akan saya sampaikan ke tim pansus ke seluruhan,” tegas M Udin pada aktivis Jangkar di gedung DPRD Kaltim, Senin (27/2/23).

Menurut Dia, pansus selama ini fokus ke kasus 21 IUP palsu, dana Jamrek, PPM dan CSR . Bahkan pansus pada saat Ulang Tahun Kaltim di tahun 2023 sudah menegaskan agar tidak ada lagi nyawa melayang dilubang tambang.

“Kasus meninggalnya warga yang baru ini dilubang tambang merupakan pukulan telak, kita meminta perusahaan tersebut harus menyelesaikan seluruh tugas dan tanggungawabnya sesuai aturan yang berlaku,” katanya.

Sebelumnya Pihak PT. BBE menjelaskan bahwa pada kalangan pers bahwa peristiwa itu langsung mendapat respons dari pihak perusahaan yang secara proaktif bekerja sama dengan tim evakuasi, yakni, ERT (tim tanggap darurat BBE), BPBD Kukar, Basarnas, Polsek dan Polres setempat.

“Kami juga menyediakan sarana dan prasarana pendukung pencarian dan evakuasi,” tulis Senior Manager Government Relation & Licensing PT. BBE M. Taufik Tri Cahyanto dalam keterangan rilisnya kepada sejumlah media.

Setelah melakukan pencarian di area lokasi kejadian, akhirnya korban berhasil ditemukan pada Selasa (7/2/2023) sekira pukul 14.20, dan telah dilakukan evakuasi oleh tim gabungan untuk di proses lebih lanjut. PT. BBE mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pencarian sampai tuntas, dan menyampaikan bela sungkawa terhadap korban dan keluarga.

“Semoga kejadian semacam ini tidak terjadi lagi di waktu yang akan datang dan mengimbau agar setiap orang yang masuk ke area terbatas termasuk wilayah pertambangan aktif untuk melapor, memberitahu dan meminta izin demi keselamatan bersama,” tuturnya. (AZ)

Admin

Silakan Dibagikan

Tinggalkan Balasan

%d bloggers like this: