Data Dimanipulasi, Produksi Bertambah Tapi Dana CSR Tak Nambah
SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Perusahaan pertambangan batubara PKB2B kini menjadi perhatian banyak pihak di Kalimantan Timur. Terutama pasca mengemukanya pemilik PT. Bayan Resources yang mengucurkan bantuan senilai ratusan miliar kepada sejumlah univeristas di Pulau Jawa.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi tidak hanya bicara PT. Bayan group, tapi bicara juga soal perusahaan lain yang produksinya bertambah tetapi anehnya dana CSR mereka justru tidak bertambah.
“Kalau dalam konteks CSR kan itu setiap mereka menysusun RKAD ada CSR berapa harus dikeluarkan, secara umum terkadang terpenuhi, tapi nanti bentuknya macam macam, ada bentuk jalan, jembatan dan sebagaimana dan ada lagi apa yang dikatakan gubernur tadi, produksinya bertambah kok CSR nya tidak bertambah, kan berarti ada data yang dimanipulasi,” ungkap Hadi Mulyadi di chanel YouTube Hersubeno Poin.
Mantan anggota DPR RI ini juga mengakui, jika pengawasan tambang batubara di Kalimantan Timur relatif tidak berjalan dengan baik. Karena kecilnya personil bila dibanding dengan banyaknya perusahaan yang melakukan penambangan.
“Yang namanya pengawas tambang itu, Dinas Pertambangan kita cuma 47 orang , tambang kita ribuan, apa yang mau diawasi, jadi memang ya pengawasan dalam tanda kutip tidak berjalan dengan baik,” katanya.
Hadi Mulyadi juga sempat menyinggung adanya penolakan perusahaan terhadap wakil rakyat yang duduk di DPRD Kaltim ketika melakukan sidak pada perusahaan yang status izinnya PKB2B.
“Ini ada contoh ya, DPRD Kaltim pernah melakukan sidak kepada sebuah perusahaan PKB2B, tidak diterima, kenapa Karena mereka semuanya ijin dari pusat ,” papar mantan kader PKS ini. (AZ)