Banjir Porak Porandakan 2 Kecamatan di Mahakam Ulu
UJOH BILANG, KALPOSTONLINE | Hujan beberapa hari yang mengguyur Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur membuat air Sungai Mahakam meluap. Dampaknya Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari terendam banjir. Dari 2 kecamatan itu, ada dua desa yang cukup parah terendam banjir. Menurut Wakil Ketua DPRD Mahakam Ulu Tiopilus Hanye, banjir kali ini yang tertinggi dan terparah sejak 1970.
“Saya berada langsung di kampung ketika banjir ini terjadi tanggal 9 September 2022 lalu yang meluluh lantakkan seluruh rumah dan fasum di Long Lunuk dan Long Lunuk Baru,” jelas Tiopilus Hanye yang menghubungi Kalpostonline.
“Air sungai meluap karena hujan sejak semalam dan berlanjut sampai siang hari di hari Jumat 9 September 2022, air mulai naik seperti air bah, cepat sekali dari jam 4 sore sampai jam 1 malam, air bertahan sampai jam 2 baru mulai surut sekitar jam 3 Wita. Banjir ini tertinggi dan terparah sejak 1970,” ujar Tiopilus melanjutkan.
Politisi PDIP ini menjelaskan, pada saat kejadian masyarakat sebagian besar berada di ladang. Sehingga harta benda mereka tidak terselamatkan dan terendam, misalnya pakaian, alat elektronik seperti kulkas, TV, motor, generator, ketinting, mesin penggilingan padi, ternak, sembako, beras, padi dan dokumen penting lainya. Tidak hanya itu, fasilitas umum seperti sekolah TK, SDN, SMPN, gereja, mesjid, Balai Adat, kantor petinggi, puskesmas pembantu, posyandu, mes guru, perawat, wifi semua terendam.
Dalam kondisi yang sangat sulit itu belum ada bantuan pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu maupun pemerintah provinsi
“Sampai saat ini belum ada bantuan dan kunjungan dari pemerintah kecamatan, kabupaten maupun provinsi. Anak sekolah diliburkan karena tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar bahkan PTS ujian tengah semester ditunda,” kata Tiopilus.
“Saya sebagai wakil masyarakat meminta kepada pemerintah supaya segera memberikan bantuan supaya fasilitas umum segera mendapatkan perhatian dan perbaikan sehingga kegiatan masyarakat bisa normal kembali, lampu umum dan air bersih belum mengalir, kami menghimpun dana sukarela untuk membantu masyarakat di sana,” jelasnya lagi.
Bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat di 2 Kecamatan itu yakni sembako, tikar atau karpet, perbaikan sarana dan prasarana sekolah seperti SD dan SMP, tempat ibadah seperti masjid dan gereja dan mesin pompa air. (AZ)