April 19, 2024

kalpostonline.com

Edukatif & Berintegritas

Rusuh, Pengunjukrasa di DPRD Kaltim Tolak Ajakan Anggota Dewan

SAMARINDA, KALPOSTONLINE | Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menggelar demonstrasi di depan gedung DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Senin (30/9). Massa demonstrasi kali ini lebih sedikit jika dibandingkan aksi massa pada 23 September dan 26 September 2019 lalu.

Baca Juga: BK: Ketua DPRD Kaltim Tak Langgar Kode Etik

Demonstrasi kali ini dimulai pada siang hari. Massa terus bertambah hingga jelang sore hari. Sebelum ricuh pada pukul 6 sore, demonstrasi diisi orasi. Seperti demo sebelumnya, demonstran mendesak presiden mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) KPK yang telah disahkan, menolak TNI dan Polri menempati jabatan sipil, mendesak pemerintah menghentikan militerisme di Papua dan mengadili penjahat HAM.

Humas Aliansi Kaltim Bersatu (AKB) Yohanes Richardo mengatakan, aksi massa yang turun ke jalan tetap bersemangat. Sebab niat mereka hanya satu, yakni masuk ke kawasan gedung DPRD Kaltim untuk membacakan tuntutan mereka. Demonstran tiga kali menolak ajakan anggota DPRD Kaltim berdialog, sebagai bentuk perlawanan.

“Kami akan selalu solid menyuarakan suara rakyat. Tolak-tolak revisi sekarang juga,” seru Yohanes usai berorasi di depan ribuan mahasiswa, Senin (30/9).

Pada pukul 14.30 Wita, tiga anggota DPRD Kaltim menemui mahasiswa, mereka adalah Rusman Yaqub (PPP), Sarkowi (Golkar) dan Syafruddin (PKB). Demonstran menolak ajakan anggota DPRD Kaltim berdialog, sebagai bentuk perlawanan. Bahkan, Rusman dan Sarkowi sudah mendatangi sang orator dan naik ke atas mobil komando. Namun mahasiswa bergeming.

“Kawan-kawan, apakah mereka kita berikan kesempatan bicara!?” tanya Yohanes. “Tidak!!!” balas mahasiswa. Bahkan saat wakil rakyat hendak kembali, mahasiswa mengepungnya.
“Jangan kasih jalan,” teriak orator.

Baca Juga: Kredit Macet di Bankaltim, Kejati Selidiki

Namun, sejumlah polisi dan petugas pengamanan DPRD Kaltim keluar dari barisan dan menjemput ketiga anggota dewan dari kerumunan demonstran. Aksi saling dorong sempat terjadi, namun akhirnya anggota dewan ini berhasil diamankan. Aksi Mahasiswa berlangsung ricuh saat petugas mencoba membubarkan mereka karena batas waktu pukul 6 sore telah terlewati. Mahasiswa tidak bergeming dengan peringatan aparat kepolisian dan tetap bertahan di sepanjang jalan depan kantor dewan tersebut. Sehingga polisi menembakkan meriam air ke udara beberapa kali. Akibatnya, sejumlah mahasiswa berhamburan menyelamatkan diri dan hanya sebagian yang masih bertahan di depan Gedung Dewan. Aksi tersebut merupakan aksi lanjutan demo Mahasiswa Kaltim menolak revisi UU KPK dan RKUHP yang sudah dilakukan sebelumnya yakni pada Senin (23/9) dan Kamis (26/9).

Dua kali unjuk rasa sebelumnya juga terjadi kericuhan. Bahkan sempat terjadi beberapa korban dari mahasiswa maupun aparat kepolisian. (AZ)

Admin

Silakan Dibagikan

Tinggalkan Balasan

%d bloggers like this: